Minggu, 13 April 2014

Skizoafektif





DEFINISI
}  Suatu gangguan jiwa yang gejala skizofrenia dan gejala afektif terjadi bersamaan  dan sama-sama menonjol.
}  Onset yang tiba-tiba pada masa remaja
 Fungsi pramorbid baik
 Terdapat stresor yang jelas
 Riwayat keluarga dan gangguan afektif.
}  Prevalensi : ½ % lebih banyak pada wanita.
}  Berdasarkan national comorbidity study, didapatkan bahwa, 66 orang yang di diagnosa skizofrenia, 81% pernah didiagnosa gangguan afektif yang terdiri dari 59% depresi dan 22% gangguan bipolar. Dengan kata lain, depresi adalah komorbid tertinggi dari skizofrenia.

TIPE-TIPE SKIZOAFEKTIF
Beberapa Tipe Skizoafektif
}  Gangguan Skizoafektif tipe Manik
}  Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
}  Gangguan Skizoafektif tipe Campuran

penjelasan...
}  1. Gangguan Skizoafektif tipe Manik
    - Disebut juga Manic Disorder
    - Gangguan mood (suasana hati) yang mudah berubah-ubah
        (naik atau turun)
     - Contoh : Ada suara musik, langsung joged-joged
     - Biasanya tidak cerdas dalam perhitungan
}  2. Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
   - Termasuk dalam Major Depression
    - Cirinya, jika berbicara tidak proporsional dan ke bawah
    - Tipe :     a. Agresif => Menyerang orang lain
                    b. Menyalahkan diri sendiri
    - Keluhan : * Sering tidak bisa tidur
                      * Tidak punya tenaga
}  3. Gangguan Skizoafektif tipe Campuran
  - Merupakan gabungan dari Tipe Manic dan Depresi

DIAGNOSIS
Pedoman Diagnosis Gangguan Skizoafektif
}  Gejala Skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, tetapi dalam satu episode penyakit (tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia maupun gangguan afektif).
CARA PENANGANAN
1.       Penanganan pasien gangguan   skizoafektif meliputi :
    - perawatan rumah sakit
    - medikasi
    - terapi psikososial
2.       Farmakoterapi
}   Gejala manik     : antimanik
}   Gejala depresi : antidepresan
Pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe depresif, harus diberikan percobaan anti depresan dan terapi elektrokonvulsan (CT) sebelum mereka diputuskan tidak responsive terhadap terapi anti depresan.
} Gejala bipolar : antipsikotik. harus mendapatkan percobaan lithium, carbamazepine (Tegretol), valporate (Depakene), atau suatu kombinasi obat-obat tersebut jika satu obat saja tidak efektif
}  3. Psikoterapi
a. Psikoterapi suportif  
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan, reassurance, serta terapi kelompok atau yang biasa kami sebut Direct Group Therapy (DGT)
b.Psikoterapi reedukatif
   > Terhadap Pasien :
Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit yang dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala serupa di kemudian hari
}  Memotivasi pasien untuk berobat teratur
}  Mengajarkan terapi relaksasi pada pasien saat pasien marah ataupun akan marah sehingga diharapkan pasien dapat mengontrol marahnya dan mengemukakan amarahnya dengan cara yang lebih halus.
>Terhadap Keluarga :
}   Memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakit pasien, gejala, faktor-  faktor pemicu, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan dikemudian hari.
}    Menjelaskan kepada keluarga bahwa salah satu faktor pemicu penyakit pasien saat ini adalah keluarga pasien yang mengabaikan pasien
}   Meminta keluarga untuk mendukung pasien pada saat-saat setelah sakit agar                 pasien dapat mengalami remisi.
c. Terapi kognitif perilaku
}   Dilakukan untuk merubah keyakinan yang salah dari pasien dan memperbaiki distorsi kognitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar