Rabu, 28 Mei 2014

KEGIATAN OUTDOOR REHABILITAN RSKD DUREN SAWIT "REHABILITASI MENTAL MEMBANTU DALAM MENDUKUNG SEHAT JIWA" di Citra Alam Situ Gintung,22 Mei 2014

"REHABILITASI MENTAL MEMBANTU DALAM MENDUKUNG SEHAT JIWA"
Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa (WHO,2002) hal ini menegaskan kesatuan pengertian sehat secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya sekedar bebas dari disabilitas dan kematian. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi dibidang kedokteran dan kesehatan saat ini harapan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gangguan jiwa bukanlah hal yang mustahil. Pasien gangguan jiwa dapat kembali kemasyarakat dan beban yang diakibatkan dari penyakitnya dapat berkurang. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas mereka yang mengalami gangguan jiwa adalah melalui upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan outdoor dibuka dengan pelepasan keberangkatan rehabilitan dan petugas oleh Wakil Direktur Pelayanan RSKD Duren Sawit Dr. Luzi Adriyanti, SpKj dengan simbolis penyerahan sertifikat kegiatan outdoor kepada rehabilitan di RSKD Duren Sawit.
penyerahan sertifikat oleh Dr.Luzi Adriyanti,SpKj 
1. Alasan Kegiatan dilaksanakan
Sebagai salah satu bentuk upaya rehabilitasi maka selain kegiatan di dalam Rumah Sakit (indoor),     diperlukan suatu bentuk kegiatan dilapangan terbuka (outdoor), yang memungkinkan rehabilitan berinteraksi dengan alam terbuka, beraktifitas dalam alam terbuka sehingga rehabilitan mempunyai interaksi baru dalam menjalankan terapi rehabilitasi untuk dapat membekali rehabilitan apabila kembali kemasyarakat.
2. Uraian Kegiatan
Meliputi kegiatan yang bersifat motorik, afektif dan kognitif, yang merangsang inisiatif dan kreatifitas rehabilitan dalam individu dan kelompok.
Bapak Nurpandi selaku Kepala Instalasi Rehabilitasi Mental RSKD Duren Sawit sedang memberikan pengarahan sebelum kegiatan dimulai
Fun Games Buldozer melatih kerjasama dan motorik
Fun Games transfer bola menggunakan bambu
Fun Games Dragonball meningkatkan motorik dan kerjasama tim
Maksud dan Tujuan diadakannya kegiatan
1. Maksud kegiatan : Meningkatkan mutu pelayanan rehabilitasi mental
2. Tujuan kegiatan 
a. Tujuan umum  : Optimalisasi pelayanan Rehabilitasi Pasien Gangguan Jiwa
b. Tujuan khusus : Diperolehnya suatu aktifitas yang bersifat motorik, afektif dan kognitif untuk rehabilitan.

Metode Pelaksanaan dan Kegiatan
1.Metode pelaksanaan
Kegiatan dilakukan dengan mengikutsertakan rehabilitan dalam beraktifitas dan berinteraksi dalam kelompok.
2.Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2014 di Citra Alam Situ Gintung, Tangerang Selatan dengan jumlah peserta 40 orang termasuk petugas.
Kegiatan di laksanakan di Citra Alam Situ Gintung, Tangerang Selatan


Peserta kegiatan outdoor saat tiba di Situ Gintung
Dengan adanya kegiatan outdoor ini diharapkan rehabilitan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan adanya peningkatan bagi rehabilitan dalam hal pengetahuan, komunikasi, atensi dan inisiatif serta keterampilan baru bagi rehabilitan. Kegiatan outdoor ini selain bertujuan untuk meningkatkan afektif, motorik, serta kerjasama juga meningkatkan kognitif rehabilitan dengan andanya game yang berupa quiz dan bagi rehabilitan yang dapat menjawab pertanyaan dari petugas maka akan mendapatkan reward dalam kegiatan outdoor ini juga dapat doorprize lhoo..
Fun Games tebak kata 
Penyerahan reward bagi rehabilitan yang kooperatif
Penyerahan reward untuk rehabilitan
Pembagian doorprize
Kegiatan outddor ini juga terdapat acara mengenai sharing dari salah satu rehabilitan yang telah dapat bermasyarakat dan berfungsi sosial kembali serta dapat bekerja dalam acara sharing ini rehabilitan yang telah berhasil kembali kemasyarakat menceritakan pengalamannya dari dimulai dirawat dan direhabilitasi di RSKD Duren Sawit sampai dia dapat bermasyarakat dan bekerja.
Demikian mengenai kegiatan outdoor rehabilitan RSKD Duren Sawit di Citra Alam Situ Gintung, Ciputat Tangerang Selatan semoga apa yang kami share ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih telah mengunjungi blog kami saran dan komentarnya sangat kami harapkan follow juga ya twiiter kami di @IRMDurenSawit . Terimakasih dan salam kesehatan jiwa.

Minggu, 18 Mei 2014

Persiapan Kegiatan Outdoor Bersama Rehabilitan di Situ Gintung 22 Mei 2014

Dalam rangka menjali keakraban dan silaturahmi antara petugas dan rehabilitan maka kami unit Instalasi Rehabilitasi mental Rumah Sakit Khusus Duren Sawit mengadakan kegiatan outdoor yang bertempat di Citra Alam Situ Gintung, Ciputat Tangerang Selatan yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Mei 2014.
Dalam kegiatan ini rehabilitan dan petugas melakukan berbagai aktifitas serta rekreasi dan games games menarik.
Dilaksaakannya kegiatan outdoor ini memiliki beberapa tujuan diantaranya :
1. Tujuan Umum
    Optimalisasi pelayanan Rehabilitasi pasien gangguan jiwa.
2. Tujuan Khusus
   Diperolehnya suatu aktifitas yang bersifat motorik, afektif dan kognitif untuk rehabilitan.


Kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta diantaranya 22 orang dari rehabilitan dan 18 orang petugas dari Rumah Sakit Khusus Duren Sawit dengan total kuota 40 orang

Minggu, 04 Mei 2014

Halusinasi dan Cara Mengatasinya


Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) pasca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik. Penderita gangguan jiwa sering mempunyai gejala halusinasi. Halusinasi adalah adanya rangsangan indra yang tidak bisa dilihat atau dirasakan orang lain. Dengan kata lain, penderita gangguan jiwa sering mendengar suara (atau melihat sesuatu, merasa seperti ada yang menyentuhnya, atau merasakan sesuatu dilidah/mulut yang susah dijelaskan) yang sebenarnya berasal dari dalam dirinya sendiri.
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu.
Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.
Halusinasi secara umum dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa seperti: Skizoprenia, Depresi, Delirium dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien dirumah sakit jiwa ditemukan 85% pasien dengan kasus halusinasi.
Klasifikasi halusinasi sebagai berikut :
a. Halusinasi dengar (akustik, auditorik), pasien itu mendengar suara yang membicarakan, mengejek, menertawakan, atau mengancam padahal tidak ada suara di sekitarnya.
b. Halusinasi lihat (visual), pasien itu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada.
c. Halusinasi bau / hirup (olfaktori). Halusinasi ini jarang di dapatkan. Pasien yang mengalami mengatakan mencium bau-bauan seperti bau bunga, bau kemenyan, bau mayat, yang tidak ada sumbernya.
d. Halusinasi kecap (gustatorik). Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi bau / hirup. Pasien itu merasa (mengecap) suatu rasa di mulutnya.
e. Halusinasi singgungan (taktil, kinaestatik). Individu yang bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau memukul. Bila rabaab ini merupakan rangsangan seksual halusinasi ini disebut halusinasi heptik.
Halusinasi dapat juga terjadi pada saat keadaan individu normal yaitu pada individu yang mengalami isolasi, perubahan sensorik seperti kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya permasalahan pada pembicaraan. Penyebab halusinasi pendengaran secara spesifik tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor biologis , psikologis , sosial budaya,dan stressor pencetusnya adalah stress lingkungan , biologis , pemicu masalah sumber-sumber koping dan mekanisme koping.
Pasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering di dapatkan duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau bicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau menyerang orang lain, gelisah, melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. Juga keterangan dari pasien sendiri tentang halusinasi yang di alaminya (apa yang di lihat, di dengar atau di rasakan).

Gejala yang muncul ketika seorang penderita mengalami halusinasi:
  • berjalan-jalan
  • tidak bisa diam, gelisah atau selalu bergerak
  • lebih banyak menarik diri dari pergaulan
  • banyak tidur
  • sibuk dengan pikirannya sendiri
  • berbicara sendiri atau menggumam sendiri
  • mudah tersinggung
Penanganan
Ketika anda tiba-tiba bisa mendengar suara saat tidak ada yang berbicara dan tidak ada orang lain yang mendengar suara tersebut. Atau Anda merasa melihat seseorang atau benda yang tidak dilihat atau tidak disadari oleh orang lain. Bahkan, saat Anda merasakan ada sesuatu yang menyentuh kulit, padahal tidak ada yang menyentuh Anda, itu juga bisa disebut halusinasi.
Namun pada beberapa kasus, halusinasi dapat terjadi akibat penyakit tertentu, seperti skizofrenia atau depresi yang sangat parah atau gangguan bipolar. Hal-hal sederhana seperti kurang tidur, demam, penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain, amfetamin, atau konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan halusinasi pada Anda. Cobalah konsultasi dengan ahli psikologi untuk mendapatkan perawatan psikologi secara klinis. Pengobatan hipnoterapi dapat membantu pasien mengendalikan halusinasi dengan penguatan pikiran alam bawah sadar, self talking, motivasi maupun terapi agama.

Cara mengatasi  gangguan halusinasi
  • Bila penderita sedang dalam keadaan relatif baik, ajak bicara/ diskusi dan tanyakan hal hal apa yang bisa membuatnya lebih nyaman dan mengurangi dampak dari halusinasi tersebut. Misalnya: tanyakan kapan atau pada kondisi seperti apa halusinasi tersebut muncul, kapan halusinasi itu jarang atau tidak muncul, dll.
  • Berikan rasa nyaman dan perlindungan
  • Kurangi rangsangan yang bisa mencetuskan halusinasi (suara TV atau radio yang terlalu keras, teriakan-teriakan, gaduh, banyak orang/ tamu, dll.
  • Identifikasi hal hal yang menjadi pemicu stress. Misalnya: banyak orang/ kerumunan orang di toko atau mall, beradu mulut, dimarahi, dll.
  • Ciptakan hal hal atau kegiatan yang bisa mengalihkannya dari halusinasi, seperti: melakukan kegiatan yang menyenangkan hatinya(bermusik, berkebun, menggambar, dll), melakukan pekerjaan rumah yang ringan, diajak ngobrol, mendengarkan radio atau melihat TV, dll.
  • Latihan teknik relaksasi
  • Berobat rawat inap di rumah sakit.
  • Minum obat sesuai perintah dokter dan kontrol berobat secara teratur. 
Demikian informasi mengenai halusinasi dan cara penangannya saran dan komentarnya sangat kami harapkan, terimakasih atas perhatiannya :)